Gerah

Masih pagi..
Mentari masih belum menampakkan sifatnya.
Tapi kenapa badan ini terasa gerah.
Ya.. gerah dengan lalu lalang kehidupan yang makin sibuk mementingkan ego masing-masing.

Kenapa sebuah argumentasi begitu mudahnya dilontarkan.
Seperti peluru meriam yang menghantam.
Ada kalimat yang menghancurkan.
Aku selayaknya barang rongsokan yang sudah sepantasnya ditinggalkan.

Ada kesombongan. memburu dan menciptakan bangkai.
Seperti sekumpulan anjing.
Bila saja mentari mau berlaku lebih garang,
mungkin mereka akan lebih suka meringkuk dibawah pepohonan.
daripada meneriakiku dengan gonggongan dan seringai.

Gerah...
mentari masih tenggelam...

0 komentar: