Masih untuk Ni...

Merenung pada sikapmu
yang menipu,
dan kebingunganmu
adalah ciptaku yang tersemai
digengamanmu.

Wajahmu tampak lelah,
tatap matamu tampak meragu,
garis senyummu makin tanggung,

Senyuman tiadalah meredakan badai,
gonjang-ganjing pada kemauan,
tersedu pada wajahmu.

Bagaimana kau khayalkan diriku,
sedang aku dihadapanmu ?

Apa yang menjerit di hatimu,
kala jiwamu merangkai kata keinginan,
sedang dirimu kau ikatkan pada pasak-pasak kemunafikan.
Sampai kau tertidur,
dengan kerinduan yang menjadi selimutmu,
memimpikan batas dunia,
lalu kau melangkah menuju gelora-gelora,
kemudian membawanya pergi ?

Masihkah kau terus menerus kelu,
dengan jemari yang menyentuh bibirku,
dan waktu terus kau lalui dengan diam ?
dan titik-titik kalbu perlahan pudar
oleh pergulatan zaman.

Serdadu Gembel

0 komentar: