Merenung pada sikapmu
yang menipu,
dan kebingunganmu
adalah ciptaku yang tersemai
digengamanmu.
Wajahmu tampak lelah,
tatap matamu tampak meragu,
garis senyummu makin tanggung,
Senyuman tiadalah meredakan badai,
gonjang-ganjing pada kemauan,
tersedu pada wajahmu.
Bagaimana kau khayalkan diriku,
sedang aku dihadapanmu ?
Apa yang menjerit di hatimu,
kala jiwamu merangkai kata keinginan,
sedang dirimu kau ikatkan pada pasak-pasak kemunafikan.
Sampai kau tertidur,
dengan kerinduan yang menjadi selimutmu,
memimpikan batas dunia,
lalu kau melangkah menuju gelora-gelora,
kemudian membawanya pergi ?
Masihkah kau terus menerus kelu,
dengan jemari yang menyentuh bibirku,
dan waktu terus kau lalui dengan diam ?
dan titik-titik kalbu perlahan pudar
oleh pergulatan zaman.
Serdadu Gembel
Masih untuk Ni...
Diposkan oleh Iwan Troides di 6:45 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment