Jamur mengaburkan sajak-sajak di dindingku,
menghimpun diri dalam kelompok,
dan gambarmu hilang tertutup.
Gambaran pemain sandiwara yang berganti-ganti peran,
sementara drama tetap monoton dengan babak-babak yang penuh isyarat
isyarat kebisuan,
yang berbicara dengan caranya sendiri.
Berlaksa farsakh membentang,
tapi aku tak mampu bermusafir
dengan mata yang tak lepas dari gambarmu.
Satu panggilan mengeruak lamunan,
sekali lagi aku terjaga,
berenang diantara ikan-ikan
yang berenang di karang-karang.
Membuka buku,
membaca isyarat-isyarat kebisuan,
yang berbicara dengan caranya sendiri
dengan pelan,
terlalu pelan dan lama,
hingga harus ku ulang-ulang,
memulainya dengan mengulang,
mengakhirinya dengan mengulang.
Serdadu Gembel
Isyarat yang berulang-ulang
Diposkan oleh Iwan Troides di 6:20 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment