Akhirnya semua akan tiba

Pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

Apakah kau masih berbicara selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
Sambil membenarkan letak leher kemejaku

Kabut tipis pun turun pelan-pelan
di lembah kasih, lembah mandalawangi
kau dan aku tegak berdiri
melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika kudekap kau
dekaplah lebih mesra, lebih dekat

Apakah kau masih akan berkata
kudengar derap jantungmu

kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta

hari pun menjadi malam
kulihat semuanya menjadi muram
wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara
dalam bahasa yang kita tidak mengerti
seperti kabut pagi itu

Tegaklah kelangit luas atau awan yang mendung
kita tak pernah menanam kan apa apa
kita takan pernah kehilangan apa apa


Sigit Ujung Aspal

0 komentar: