Puisi, aku dan kehampaan

Dari yang tak terlihat dan tak terasa,
yang tak kekal telah kukejar,
titik kehampaan.
Aku jenuh...
hingga terkubur di jeritan bumi.

Adalah puisi,
kecengengan tanpa air mata,
desir-desir yang menanjak,
mengangkat rasa,
yang memenuhi bejana jiwa,
lembutnya irama kekerasan.

Kisah fatamorgana
dalam kejaran berlaksa jiwa,
yang mengucap kata-kata ganjil
tentang sakwasangka berlaksa jiwa,
tentang aku.

Apalah arti kegilaan ?
Adakah ia penjara ?
Adakah ia kebebasan ?
Sementara kita yang berakal
lebih suka melupakannya ?

Inilah puisi,
inilah aku,
inilah kehampaan,
yang memenuhi bejana dengan kegilaan.

Serdadu Gembel

0 komentar: