Dari yang tak terlihat dan tak terasa,
yang tak kekal telah kukejar,
titik kehampaan.
Aku jenuh...
hingga terkubur di jeritan bumi.
Adalah puisi,
kecengengan tanpa air mata,
desir-desir yang menanjak,
mengangkat rasa,
yang memenuhi bejana jiwa,
lembutnya irama kekerasan.
Kisah fatamorgana
dalam kejaran berlaksa jiwa,
yang mengucap kata-kata ganjil
tentang sakwasangka berlaksa jiwa,
tentang aku.
Apalah arti kegilaan ?
Adakah ia penjara ?
Adakah ia kebebasan ?
Sementara kita yang berakal
lebih suka melupakannya ?
Inilah puisi,
inilah aku,
inilah kehampaan,
yang memenuhi bejana dengan kegilaan.
Serdadu Gembel
Puisi, aku dan kehampaan
Diposkan oleh Iwan Troides di 5:13 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment